Belakangan ini semenjak gue jadi Mahmud (Mahasiswa Muda) di salah satu
Universitas di Kota Bandung yang lebih banyak waktu santainya dari pada waktu
kuliahnya. Gue belum pernah lagi mengalami namanya moment-moment ketika gue
masih di fase alay dulu, yaitu fase PDKT. Jelas, seperti yang gue bilang suatu
benda pasti akan mengalami depresiasi dan harga jualnya akan semakin berturun.
Sama seperti gue yang dari SMP karisma gue begitu memancar seperti kepala botak
om-om kena lampu, semakin lama karisma dan daya tarik gue buat lawan jenis
semakin depresiasi. Ibarat Handphone gue adalah Nokia, digandeng di mall aja malu mending dibuang sekalian. Tapi
belakangan ini kehidupan gue sebagai mahasiswa mulai mengalami peningkatan
sepersekian persen doang karena gue mulai rutin di dunia blog, jadi setiap gue ketemu orang dia pasti akan bilang, "Ini Kevin yang Blog Pelajar Penyakitan ya? Kamu sakit apa sampe diceritain di Blog?"
Ya.. Kamu yang pernah bilang gitu, thank you buat perhatiannya.
Tapi ya setidaknya ada karya yang gue hasilkan diwaktu luang gue, setiap hari
gue duduk di depan laptop sampai nyokap gue nanya, “Kamu main laptop mulu,
pantesan kamu ga selaku dede kamu.”
Thank you ibunda, ga perlu di bold gue tau gue
kalah laku sama dede gue. Tapi liat aja nanti kalau dia udah mengalami fase
depresiasi seperti yang gue alami HAHAHAHAHAHAHA ! MAMPUS !
Gue kuliah seperti biasa dan gue bukan salah
satu mahasiswa gaul yang kerjaannya nongkrong sepulang kelas, karena menurut
gue tidur adalah kebutuhan pokok paling nomor satu buat mahasiswa kaya gue. Di
kuliah ini gue udah terpecah dari temen-temen gue si Josef dan Atik, dan
sebagai gantinya gue dipertemukan dengan 1 orang mahasiswa yang idiotnya 2 kali
lebih idiot dari Josef, jadi gue seperti sedang menghadapi 2 orang Josef dalam
hidup gue.
Nama dia sebut saja Anto, seorang mahasiswa paling idiot yang pernah
gue tau di kampus gue ini. Gue dan Anto adalah duo jomblo yang kerjaannya
tidur-tiduran di perpustakaan kampus. Buat kita perpustakaan kampus adalah
apartement, mandi, boker, masak, tidur, semua kami lakukan di perpustakaan. Anto sama seperti Josef, dia adalah orang yang menganggap dirinya sangat ahli
mengenai percintaan padahal sendirinya tidak laku. Hingga suatu kali, dia
mengirimkan gue sebuah chat seminar, “Nih, ada seminar hayu ikut aja.”
Alasan
kuat gue ikut adalah karena kebetulan hari itu gue nganggur dan ada makanan
gratis… memang cowo murah. Alasan si Anto ini untuk ikut seminar tersebut adalah
karena contact person yang tercantum
disitu cantik.
UDAH GILA KALI LU! Itu kan bisa aja dia foto dari sudut terjauh
muka dia terus di edit pake 12 aplikasi kecantikan terus dia edit lagi pake
Photoshop baru dijadiin profile picture. Hingga tibalah dimana seminar itu
diadakan pada akhirnya kami berdua tidak datang karena gue malas dan ngantuk
sore itu, dan si idiot satu ini malah lupa kalau hari itu seminar. Ga sekalian
aja dia lupa sama jenis kelaminnya kalau dia cowo gitu. Besoknya Anto ngechat
gue dan dia mengirimkan foto chat dia sama si contact person itu.
“Dia ngajakin gue ketemuan nih, keren kan
gue.”, dengan bangga si Anto chat begitu ke gue.
“Dasar edan, paling juga dia mau ngajakin lu
MLM. Hati-hati sekali kena jebakan MLM bakal lebih susah lepas dari pada move
on dari mantan.”
“Ah udah biarin aja, dia belom tau jebakan
gue lebih berbahaya dari pada jebakan MLM.”, dengan lebih bangga dia bilang
begitu ke gue.
Buat kami… ga, maksud gue si Anto. Dia itu
harus memanfaaatkan setiap momentum untuk dijadiin uji coba PDKT. Sampe mba-mba
bioskop aja pernah dia tanyain, “Mba, udah nonton AADC 2 belom?”
YA PASTI UDAH LAH BEGO ! Ibarat lu tanya gini
ke mba yang jualan nasi uduk, “Mba udah pernah makan nasi uduknya belom?”. Sisa
kuliah gue yang 2 taun ini sepertinya akan jauh lebih buruk nasib cintanya
dibandingkan SMA dan SMP karena adanya 1 orang idiot ini dan semakin depresiasinya karisma gue.
No comments:
Post a Comment