Thursday, May 12, 2016

The Fantastic Idiots

Kali ini gue bakal share salah satu cerita gue yang dimasukin ke kompetisi LOOP, monggo dibaca dibawah sini. 

Cerita ini terjadi ketika gue duduk di kelas 3 SMP. Masa-masa dimana semua anak remaja mengalami yang namanya pubertas yang lebih condong ke arah alay stadium 1.

 Gue membentuk sebuah geng main yang diisi oleh 4 orang idiot dan cupu termasuk gue salah satunya dan kami memberi nama group kami The Idiots. Gue dan keempat temen gue yang bernama Josef, Alvin, dan Atik, bisa terbilang icon dari semua anak culun yang ada di sekolah.

Setiap hari gue sekolah dengan baju yang dimasukan ke celana, potongan celana yang pendek diatas lutut, dan kaus kaki yang panjang layaknya orang yang mau pergi bermain futsal. Saat itulah gue dan keempat temen gue yang lain mengalami suka sama cewe yang populer di sekolah kita.

Josef adalah satu-satunya anggota di kelompok kami yang bisa terbilang lumayan mukanya dibandingkan kami bertiga. Pernah di satu waktu kami sedang berisitrahat dan bercerita soal gebetan kami masing-masing dan semua kisah cinta kami lebih mengerikan dari film Insidious .

Josef adalah anggota kami yang paling terobsesi untuk punya pacar. Saking pengennya dia sampai mewajibkan kami bertiga untuk mencari masing-masing 5 kontak cewe dan kasih ke dia buat di seleksi.

Gue bingung ini antara mau cari pacar tapi lebih mirip seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Akhirnya dari 15 cewe yang kita kasih dia memilih 1 dan cewe itu bernama Anggun. Anggun adalah salah satu cewek yang cukup populer dan entah pelet apa yang digunakan si Josef sampai Anggun mulai tertarik.

Merasa Anggun sudah memberikan tanda-tanda suka, maka Josef pun mulai merancang untuk menembak dia dan kami diutus menjadi tim sukses si Josef.

 Sebagai teman gue cukup bangga karena temen gue akhirnya ada yang mau, sedangkan gue pernah mendekati seorang cewe dan ternyata dia deket sama gue karena suka sama anjing gue yang lebih lucu dari majikannya, tampang gue aja ternyata kalah sama anjing gue sendiri.

Kembali ke cerita, The Idiots akhirnya melakukan rapat dan terciptalah ide yang menurut tulisan cemerlang tetapi ternyata saat pelaksanaan melenceng jauh. Anggun akhirnya kami bawa ke supermarket sesuai rencana kami dan kami berusaha menahan Anggun untuk tidak pergi. 

Seharusnya rencana selanjutnya adalah Josef pergi membawa bunga dan menembak Anggun, tetapi yang terjadi adalah dia datang dengan tangan kosong sambil nyanyi dengan nada yang entah tidak jelas kemana arah tujuannya. Suaranya lebih terdengar mirip Kukang melahirkan dari pada orang nyanyi. 

Tiba pada eksekusi dengan tangan kosong si Josef menebak Anggun sambil berlutut memegang tangan Anggun dan bertanya, “Mau ga?”. Si Anggun dengan kebingungan bertanya, “Mau apa ya? Maksud lo ga jelas.”, aduh gue makin gondok sama si Josef. Akhirnya Josef menyatakan kalo dia suka dan meminta Anggun untuk jadi pacarnya tetapi jawaban Anggun cukup mengejutkan.

“Sorry ya, tapi gue gamau pacaran dulu. Gue mau… Fokus UN dulu hehehe”, jawab Anggun. Seketika Josef hanya bisa diam dan melihat Anggun yang pulang menjauhi kami berempat. Josef hanya bisa diam dan berkata sama gue, “Yah, nasib orang cupu ya kawan-kawan, yang penting gue punya kalian.”


Akhirnya kami berpelukan berempat layaknya teletubies dengan segudang kesedihan melihat teman kami ditolak.

No comments:

Post a Comment