Kali ini gue bakal share salah satu cerita gue yang dimasukin ke kompetisi LOOP, monggo dibaca dibawah sini.
Cerita ini terjadi ketika gue duduk di kelas 3 SMP. Masa-masa dimana
semua anak remaja mengalami yang namanya pubertas yang lebih condong ke arah
alay stadium 1.
Gue membentuk sebuah geng main yang diisi oleh 4 orang idiot
dan cupu termasuk gue salah satunya dan kami memberi nama group kami The Idiots. Gue dan keempat temen gue
yang bernama Josef, Alvin, dan Atik, bisa terbilang icon dari semua anak culun yang ada di sekolah.
Setiap hari gue sekolah dengan baju yang dimasukan ke celana, potongan
celana yang pendek diatas lutut, dan kaus kaki yang panjang layaknya orang yang
mau pergi bermain futsal. Saat itulah gue dan keempat temen gue yang lain
mengalami suka sama cewe yang populer di sekolah kita.
Josef adalah satu-satunya anggota di kelompok kami yang bisa terbilang
lumayan mukanya dibandingkan kami bertiga. Pernah di satu waktu kami sedang
berisitrahat dan bercerita soal gebetan kami masing-masing dan semua kisah
cinta kami lebih mengerikan dari film Insidious
.
Josef adalah anggota kami yang paling
terobsesi untuk punya pacar. Saking pengennya dia sampai mewajibkan kami
bertiga untuk mencari masing-masing 5 kontak cewe dan kasih ke dia buat di
seleksi.
Gue bingung ini antara mau cari pacar tapi lebih mirip seleksi masuk
perguruan tinggi negeri. Akhirnya dari 15 cewe yang kita kasih dia memilih 1
dan cewe itu bernama Anggun. Anggun adalah salah satu cewek yang cukup populer
dan entah pelet apa yang digunakan si Josef sampai Anggun mulai tertarik.
Merasa Anggun sudah memberikan tanda-tanda suka, maka Josef pun mulai
merancang untuk menembak dia dan kami diutus menjadi tim sukses si Josef.
Sebagai teman gue cukup bangga karena temen gue akhirnya ada yang mau, sedangkan
gue pernah mendekati seorang cewe dan ternyata dia deket sama gue karena suka
sama anjing gue yang lebih lucu dari majikannya, tampang gue aja ternyata kalah
sama anjing gue sendiri.
Kembali ke cerita, The Idiots akhirnya
melakukan rapat dan terciptalah ide yang menurut tulisan cemerlang tetapi
ternyata saat pelaksanaan melenceng jauh. Anggun akhirnya kami bawa ke
supermarket sesuai rencana kami dan kami berusaha menahan Anggun untuk tidak
pergi.
Seharusnya rencana selanjutnya adalah Josef pergi membawa bunga dan
menembak Anggun, tetapi yang terjadi adalah dia datang dengan tangan kosong
sambil nyanyi dengan nada yang entah tidak jelas kemana arah tujuannya.
Suaranya lebih terdengar mirip Kukang melahirkan dari pada orang nyanyi.
Tiba
pada eksekusi dengan tangan kosong si Josef menebak Anggun sambil berlutut
memegang tangan Anggun dan bertanya, “Mau ga?”. Si Anggun dengan kebingungan
bertanya, “Mau apa ya? Maksud lo ga jelas.”, aduh gue makin gondok sama si
Josef. Akhirnya Josef menyatakan kalo dia suka dan meminta Anggun untuk jadi
pacarnya tetapi jawaban Anggun cukup mengejutkan.
“Sorry ya, tapi gue gamau pacaran dulu. Gue mau… Fokus UN dulu hehehe”,
jawab Anggun. Seketika Josef hanya bisa diam dan melihat Anggun yang pulang
menjauhi kami berempat. Josef hanya bisa diam dan berkata sama gue, “Yah, nasib
orang cupu ya kawan-kawan, yang penting gue punya kalian.”
Akhirnya kami berpelukan berempat layaknya teletubies dengan segudang
kesedihan melihat teman kami ditolak.
No comments:
Post a Comment